SAJAK
oleh : Boy Refa Redo
Ia adalah luahan rasa yang menggelegak
dari huruf-huruf yang menyerak
disusun-susun, dirangkai-rangkai kata demi kata
hingga menjadilah barisan kalimat yang di dalamnya:
tersimpan pesan-pesan bijak.
Ia hidup ketika hati dan nalar menjamahnya.
Ialah hampa yang berasa hambar saat naluri tak lagi peka.
Ia ada;
di hatiku, di hatimu,
di jiwaku, di jiwamu,
di darahku, di darahmu,
ia ada dibelahan tanah manapun jua.
Ia belantara raya kata-kata
tarian jemari para pujangga.
Sajak,
huruf-hurufmu tegak
lantang menyentak, hentak.
Seperti awan-awan berarak engkau bergerak.
Meledak-ledaklah engkau
kala kau terinjak-injak.
Terinjak-injak kaki si tamak,
si tamak yang telinganya pekak, yang imannya adapun tidak.
Di hitam bola matamu yang beriak
kata-kata terkoyak, tercabik-cabik, meluluh lantak.
By. Boy Refa.
1809'12
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar