Jumat, 21 September 2012

CINTA NAMUN TAK MEMILIKI - oleh : Budhi Muliansyah II




CINTA NAMUN TAK MEMILIKI
oleh : Budhi Muliansyah II


Masih membayang jelas dalam ingat,sebelum pisah merenggut cinta kita.
Senja itu kita jalan bersisian dalam diam.
Sementara gaduh mengembara di belantara hati kita.

Sayang..
Maafkan aku,hanya itu yang terucap dari bibirmu disenja yang mengharu.

Tiada pernah sedikitpun terbesit dibenakku,tentang cinta yang berujung pada titik beku.
Tentang cinta yang tak dapat menyatu.
Ketika aku ingin merengkuhnya.
Kita telah lama bersama sebiduk berdua arungi laut biru.
Kamu adalah aku dan Aku adalah kamu.
Kita satu hati satu rasa,terajut dalam benang-benang kasih.
Yang telah lama kita sulam menjadi lembaran-lembaran kain lalu kita beri nama Cinta.

Tetapi mengapa dinding itu beitu menjulang,
begitu kuat dan kokoh menyekat memisahkan rindu dan cinta kita,
mengapa ? Entahlah.
Cinta kita tak bertepi tak menyampai diujungnya.
Meski kita seiring dan sejalan dalam langkah,namun takdir memisahkan kita.

Sayang..
Air mata ini sudah terlalu banyak menetes hingga mencipta sebuah telaga.
Mari sini sayang,kita memanjatkan doa berserah kepadaNya.
Semoga kelak kita dapat bersama-sama menjaga dan merawat sekuntum mawar merah yang tumbuh dihalaman rumah kita.


By: BM.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar