Kamis, 20 September 2012

GARAM DAN TELAGA 0leh : Siti Saharah




GARAM DAN TELAGA
oleh: Siti Saharah


Suatu ketika hiduplah seorang tua yang bijak,pada suatu pagi,datenglah seorang anak muda yang sedang di rundung bnyak masalah,langkahnya gontai dan air mukanya yang ruwet,tamu itu,memang tanpak seperti orang yang tak bahagia,tanpa membuang waktu,orang itu menceritakan semua masalahnya..

Pak tua yang bijak,hanya mendengarkannya dengan seksama,ia lalu mengambil segengam garam,dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air,Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas,lalu di aduknya perlahan,"coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya,"ujar pak tua itu."Pahit,pahit sekali",jawab sang tamu,sambil meludah kesamping,pak tua itu sedikit tersenyum,Ia lalu mengajak tamunya ini,Untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan deket tempat tinggalnya,kedua orang itu berjlan berdampingan,dan akhirnya sampailah,mereka ke tepi telaga yang tenang itu,pak tua itu,lalu kembali menaburkan Segengam garam,ke dalam telaga itu,dengan sepotong kayu,di buatnya gelombang mengaduk ngadukdan terciptalah riak air,mengusik ketenangan telaga itu..
"Coba,ambil air dari telaga ini dan minumlah,"saat tamu selesai merenguk air itu,pak Tua berkata lagi,"Bagaimana rasanya?"Segar",sahut tamunya,
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?"tanya pak tua lagi."Tidak",jawab si anak muda.

Dengan bijak,pak tua itu menepuk nepuk punggung si anak muda,Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan,bersimpuh di samping telaga itu."Anak muda,dengarlah....
Pahitnya kehidupan Adalah layaknya segengam garam,tak lebih dan tak kurang,Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama,dan memang akan tetap sama,"tetapi kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki,kepahitan itu,akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakan segalanya,itu semua akan tergantung pada Hati kita,Jadi,saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup,hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan,
LAPANGKAN LAH DADAMU MENERIMA SEMUANYA..
LUASKANLAH HATIMU UNTUK MENAMPUNG SETIAP KEPAHITAN ITU."

pak tua itu lalu kembali memberikan nasihat
"Hatimu ADALAH WADAH ITU,
PERASAAN MU ADALAH TEMPAT ITU..
KALBUMU ADALAH TEMPAT KAMU MENAMPUNG SEGALANYA..
Jadi,jangan jadikan hatimu seperti GELAS,BUATLAH LAKSANA TELAGA,
yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan,"

keduanya lalu beranjak pulang,mereka sama sama belajar hari itu,dan pak tua,si orang bijak itu,kembali menyimpan "segengam garam"Untuk anak muda yang lain,yang sering dateng padanya membawa keresahan jiwa...

Semoga bermanfaat

salam kebersamaan di TEMBANG JIWA

oleh : SS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar