Minggu, 30 September 2012

PADA KIDHUNG SENJA - oleh : Budi Riyanto




PADA KIDHUNG SENJA
oleh : Budi Riyanto


Pada kidhung senja kau ungkap rasa
Rasa yang sesungguhnya terasa, tentang kangen
tentang rindu
Yang kau elak untuk sua
Lalu untuk apa kau ungkap itu semua

Sedang mengucappun kau masih terbata-bata
Mungkin karena rindu atau entah karena apa

Pada kidhungmu menjelang senja
Aku memaknainya sebagai Tembang Jiwa
Yang merajuk bujuk tanpa temu
Indahmu telah kulukis
Pada kanvas hati
Dan kusimpannya sebagai kenangan terindah

Dan,,,,,
akan kusimpan semua itu
pada buku-buku rinduku
yang tak pernah tanpa temu.-

Bahwa kau telah menyangiku
tanpa batas,-

* * *
1809'12

SAJAK - oleh : Boy Refa Redo




SAJAK
oleh : Boy Refa Redo


Ia adalah luahan rasa yang menggelegak
dari huruf-huruf yang menyerak
disusun-susun, dirangkai-rangkai kata demi kata
hingga menjadilah barisan kalimat yang di dalamnya:
tersimpan pesan-pesan bijak.

Ia hidup ketika hati dan nalar menjamahnya.
Ialah hampa yang berasa hambar saat naluri tak lagi peka.
Ia ada;
di hatiku, di hatimu,
di jiwaku, di jiwamu,
di darahku, di darahmu,
ia ada dibelahan tanah manapun jua.
Ia belantara raya kata-kata
tarian jemari para pujangga.

Sajak,
huruf-hurufmu tegak
lantang menyentak, hentak.
Seperti awan-awan berarak engkau bergerak.
Meledak-ledaklah engkau
kala kau terinjak-injak.
Terinjak-injak kaki si tamak,
si tamak yang telinganya pekak, yang imannya adapun tidak.
Di hitam bola matamu yang beriak
kata-kata terkoyak, tercabik-cabik, meluluh lantak.


By. Boy Refa.
1809'12
****

1988 - oleh Amri JO




1988
by: Amri JO


Semerah petang,
berpetak juma langkamu.
Dan bersama lembayung,..kau datang.

Hiruk pikuk rinduku..
Kutapaki bukit berbekas tapak senyummu.
Ku ulangi menghimbu rayu..
Sebelum senja ini berlalu.

Ketika berlarian menjinjing selendang,.kau.
Kudapati tengah membasuh kaki,..berlumpur..
Sekitar perigi sawah ber alur alur.

Semak tak lagi berdebu.
Tersiram kabut lembut.
Hanya aku hilang dikata,.terkatub.
..ketika dirimu meretas senyum santun.

Bersemilah senja oleh ulahmu.
Berikut nyanyi malam kian merasuk.
Menekukku akan seketika rindu.
..rindu serindang kembang ungu.

Angin ajarkan aku sepoimu.
Inginku pergoki ia ditikungan jumaku.
Sampaikan hasrat pembelenggu.-


1709'12
Amri JO

DIA - oleh : Siti Saharah




DIA
oleh : Siti Saharah


Tidak semua mampu seperti dia
karena dia hiasan dunia paling indah..
Andai aku mampu seperti dia
alangkah indahnya hidupku kini juga nantinya..

Dia adalah wanita beriman kepada ALLAH
Dia Istiqomah
Dia berbusana muslimah
Dia khusu dalam beribadah
Dia jauh dari bermegah megah kehidupan dunia
Dia ramah
Dia selalu bertegur sapa
Dia penjaga amanah
Dia berbakti kepada ibu bapaknya
bahkan suaminya kelak ia menikah.
Dia banyak dinanti lelaki sholeh..

Dan dia 
Hiasan dunia paling indah
Dia
Wanita yang tengah tengah dinanti oleh jannah
Dia adalah wanita sholeha..
Andai aku bisa jadi seperti dia
akan amat bahagia hidupku dunia dan akhirat nantinya...

"Dunia ini laksana perhiasan,dan sebaik baiknya perhiasan adalah wanita sholeha"(HR.Muslim)


1709'12
By: SS

BIARLAH WAKTU MENERTAWAKAN KITA - oleh : Boy Refa Redo




BIARLAH WAKTU MENERTAWAKAN KITA
oleh : Boy Refa Redo


Dikesendirianku tanpamu.
Kubuang jauh segala ragu,
segala prasangka,
segala yang mengusik tenang dijiwa.
Dan kurangkailah bunga-bunga rindu
yang akan kutautkan di hatimu.

Di sepinya waktu tanpamu.
Kumenepis segenap hasrat yang menggoda.
Yang membujuk-bujuk rayu,
mengaburi pandanganku padamu.
Lalu kusulamlah sebentuk setia,
karena kepadamu aku percaya.
Sesamudra rindu yang disana hanya untukku.

Kekasih.
Biarlah jarak memisahkan raga kita.
Karena itu akan mendewasakan cinta kita.
Biarlah waktu menertawakan rindu kita, biarlah.
Sebab itu akan semakin menyatukan hati kita.


*****
1709'12
Boy Refa Redo.-

KINI - oleh : Serpihan Hati




KINI
oleh : Serpihan Hati


Kini,
aku lebih banyak terdiam,
tersebab tiada lagi harap,
yang dahulu setia temani malam,
memberi cahaya disetiap gelap.

Kini,
biarlah aku membisu,
tersebab tiada lagi asa,
yang dahulu menguat rindu,
menjadi sandar lamunan jiwa.

Kini,
biarlah aku tak lagi ada,
disetiap benak fikirmu,
tersebab yakin itu telah binasa,
cipta hari berisi pilu.


****
1609'12
SH

Selasa, 25 September 2012

TERKURUNG GARIS BATAS - oleh : Budi Riyanto




TERKURUNG GARIS BATAS
oleh : Budi Riyanto


Aku yang membuat garis itu
atau kita,,,,,,
dan mengurung rasa didalamnya
tertahan, menahan rasa
hingga menggunung lahar
entah bisa tertumpahkan gelegar rasa itu
hingga luapkan lahar rasa itu meleleh

Tergambar pada basah keringat dipucuk rambut

Aku mencoba menahan rasa
agar tak lewati garis batas
yang telah kita buat garis melingkar
kelilingi kita, dalam menahan rasa tertahan
aku terkurung
kamu terkurung
kita mengurung diri, dalam lingkar garis batas
yang telah kita sepakati

Aah,,,,,,
kaki kiriku terasa ringan hendak langkahi
garis batas itu
sedang kaki kananku masih setia bertahan
menahan rasa dalam garis lingkaran
pada satu kesepakatan batasan

Gejolak rasa ini berat tertahankan
hendak kuluapkan lewati garis batas
tanpa peduli,,,,,,,,,,
tapi aku merasa masih memiliki nurani
walau terasa sedikit menyiksa diri
dan akanmu aku masih peduli
masih aku terkurung
dalam garis batas yang telah kita sepakati

Dan,,,,,,,
gambaran tentang ujung rambut terbasahi
butiran keringat rasa
adalah kumpulan bayangan dalam angan

Aku, kau mencipta ilusi
dan kita menikmati
dalam lingkar garis batas
yang telah kita buat sendiri

Dan,,,,,,,
aku masih menahan rasa ini
entah sampai kapan
mampu menahan gejolak rasa


Gelegak lahar yang hendak meleleh
buraikan segala garis batas.-

* * *
1609'12
: Budi Ri.-

1994 - 2001 - oleh : Amri JO




1994 - 2001
oleh : Amri JO


Dian cintaku,
sinarnya nyala terus.
Semuanya berbinar.

Diam pula ia,
bersemayam di jiwa,
semampuku ku jaga.
___luapan ini tengah mewabah.

Entah bagaimana,
rasa kuungkap,...seperti bara.
Agar hangatnya sampai padanya.
Atau percikan rindu membasah,...meresapi dia.

Aku tak mau pura-pura...
Cinta menyulut gerah.



1609'12
oleh : Amri JO

DAN, AKU MENCOBA MERANGKAINYA - oleh : Budi Riyanto




DAN, AKU MENCOBA MERANGKAINYA
oleh : Budi Riyanto.-


Satu demi satu dari yang sudah terberai
disini kembali kurangkai lagi
agar senyum yang kemarin hilang,,,,,,,
terbawa angin menepi
dan kembali menghias manis senyummu

selama ini
andai segala luka pernah tergores
dan lukakan hatimu
dan kubur senyummu
dalam bekunya langkahmu
cairkan,,,,cairkanlah
bersama sapanya mentari pagi
yang menyinari, segala galaumu dulu
dan kembalikan lagi senyum dibibirmu
lukamu kan kuobati kini,,,,,,

yakinlah takkan tergores lagi
sembilu itu kubuang jauh kini,,,,,
sejauhnya jauh
kupendam dalam-dalam
sedalamnya dalam
yang tak terukurkan,,,,,
dalam angka-angka ukuran

Janjiku,,,,,
seperti mentari 
yang tak pernah ingkar janji
yakinlah aku bsa menepati,,,,

Takkan ada lagi segala sembilu
yang akan menyayatmu
takkan ada lagi itu, yang menyakitimu
saat lukamu terobati sudah
takkan kubiarkan lagi hatimu 
meneteskan darah 
akan sayatan-sayatan kecil
kuku-kuku hitamku selipkan sembilu

Kurangkai kurajut sudah
telah kubalut lukamu yang merah
untuk buatmu kembali,,,,
sunggingkan senyum merekah,,,,,

Yakinlah,,,,,aku bisa menepati.-

* * *
1609'12
: Budi Ri

SELAMAT TIDUR KASIH - oleh : Budhi Muliansyah II



SELAMAT TIDUR KASIH
oleh : Budhi Muliansyah II

Tidurlah kekasih
tidurlah dalam lelapmu,

Tak akan kubiarkan hawa dingin menyentuh ragamu

hingga dingin menusuk tulang belulangmu.

Tidurlah kekasih
tidurlah dalam lelapmu.

Aku ada disampingmu menjaga mimpi-mimpi kita

agar tak hilang tercuri pagi sesaat kau membuka mata nanti.

Kekasih.
Rindu yang kau cipta direlung terdalamku,

adalah rindu yang sama ketika aku pertama mengenal cinta,

namun dirimulah yang membuatnya beda.

Karenamu darah yang mengalir dinadi ku

karenamu nafas-nafas cinta dan rindu ku,

karenamu pagi terindah yang aku miliki.

Tidurlah kekasih
tidurlah melelap diperaduan rindu kita.

Setangkai mawar merah dan mentari dijendela pagi.
Akan kuberikan untuk mu ketika kau terjaga nanti.



1509'12
By Budhi Muliansyah II.


DI AMBANG BATASKU - oleh : Canolla Poetrie




DI AMBANG BATASKU
oleh : Canolla Poetrie


Langit masih memanjakan malam 
dengan arakan bintang dan pijar binal sang bulan 
burung burung malampun beranjak keperaduan 
menyendewakan sisa letih setelah seharian bergelut dengan angin 

Dan di ujung bukit di sisi kaki timur langit 
tempat kita merakit sampan mimpi 
tiada lagi hijau dedaunnya ,belukar kian meranggas ganas,
membekap nyaring gelak tawa yang pernah menghias saat kita bersama 

Sayang ...
kini jejakmu kian samar 
setelah sepertiga tahun lalu kau berpamit padaku 
menjemput asamu 
hentak demi hentak rindu kian berontak 
membebat rindu akan kehadiranmu 

Aku terus bertahan hempaskan bimbang
terus mencoba merayu rindu agar tiada rintih pilu 
agar tiada jerit tangis mengiris 

Sayang ....
aku lelah 
aku tiada waktu menunggumu 
sedang bayangmupun tetap tak ingin menemaniku 
sepertinya ini di ambang batasku 
aku berhenti membingkai rinduku untukmu 
karna senja telah mengusirku dalam peraduan kesendirianku 

~*~
150912,poetrie

KEAGUNGAN CINTA - oleh : Dymen Koto




KEAGUNGAN CINTA
oleh : Budi Riyanto


Ketika air mata meniti dipipiku
Disaat kau masih peduli padanya..
Dan dia tidak memperdulikanmu lagi..
Meski engkau masih amat menantinya..

Manakala ia bisa mencintai selain dirimu.
Namun engkau tetap tersenyum bahagia..
Dan berucap jujur dari mulutmu
lalu berkata..
Aku turut bahagia dalam kebhagianmu..

Jika cinta bertepuk sebelah tangan..
Lepaskanlah tanganmu..
Terbang dan kepakkanlah sayapmu seindah angkasa biru..
Arungi luas alam bebas..
Hingga kau dapati tempat berteduh..
Ntuk tentukan arah..
Ntuk temukan cinta yang pernah hilang...



1509'12
oleh : Dymen Koto

MASIH KUSIMPAN - oleh : Boy Refa Redo




MASIH KUSIMPAN
oleh : Boy Refa Redo


Masih ada kusimpan senganga luka di dada
yang kau torehkan di senja lara,
masih pula kubaca jelas sajak-sajak sendu
yang kau gurat di hitam bola mataku.
Yang kau gores dalam hingga melubang
meninggalkan riak dan genangan linang.

Semalam, langitku yang kusam menggelegar.
Hujan singgah membuyarkan keheningan
saat aku melukis mentari pagi
dan rerumputan hijau luas membentang.

"Sekejap, engkau datang menguak kenang,
kenang yang lusuh mengusik tenang,
tenang yang kini telah kurengkuh."

Masih ada kusimpan setetes darah dinganga luka,
luka yang kau sayat, lalu kau biarkan rindu-rindu sekarat,
membusuk kemudian mati.

Masih ada kusimpan sebejana duka,
duka yang kau hadiahkan disaat hatiku sedang musim wangi bunga.

"Tanpamu...aku masih ada."




1409'12
Boy Refa.

ENGKAUKAH, sang,,, - oleh : Canolla Poetrie




ENGKAUKAH, sang,,,,
oleh : Canolla Poetrie


Engkaukah pelukis kanvas cinta 
pada seraut wajah dalam lengkung senja 
memberikan wewarna pelangi dalam untaian janji 

Engkaukah wahai pemilik kelembutan 
penghujam keindahan disemesta cintaku 
pencipta keriangan dalam taman jiwa 

TEMBANG JIWA yang kau dendangkan 
mengalun merdu diruang kalbu 
menebarkan keteduhan sempurna atas sebuah rasa 

Wahai engkau ,sang ...
engkau pemilik rindu sejati 
penguasa belantara hatiku 
ulur jemari bersama menapak menuju bahtera janji atas ridho Ya Rabb 

~*~
140912,poetrie

T A U B A T - oleh : Siti Saharah




T A U B A T
oleh : Siti Saharah


Assalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh..

Bismillahhirohmannirohim


Semoga ALLAH YANG maha tahu setiap aib,kejelekan,kekurangan dan kemaksiatan yang kita lakukan menolong kita berani mengakuinya karena orang tidak akan selamat kecuali dengan Ampunan ALLAH SWT,Bahkan kalo mau di gabungkan kebaikan kebaikan kita,satu kebaikan di balas sepuluh kali lipat,satu kejelekan balesannya sesuai dengan kejelekan itu,ALLAH mengajarkan kita cara bertaubat,sebagaimana tercantum dalam Al- Quran..

"Ya Tuhan kami,kami telah menganiaya diri kami sendiri,dan jika engkau tidak mengampuni kami,niscaya pastilah kami termasuk orang2 yang merugi(QS.AL-A'raaf[7]:23)::

Taubat aalah penyesalan atas perilaku kemaksiatan dan jauh dari mengulangi dosa serta tekad untuk tidak mengulanginya lagi,semua kita memerlukan taubat setiap hari dari banyak dosa2 yang kita lakukan,
Dalam hadist Rasul SAW juga mengatakan"Barang siapa yang mendekatkan diri kepadaku satu jengkal,maka aku akan mendekatinya satu hasta,dan barang siapa yang mendekatkan kepada diriKu satu hasta,maka Aku akan mendekatinya satu depa,Dan barang siapa mendekatiKu dengan berjalan aku akan mendekati nya dengan berlari(HR.MUSLIM)..

Keuntungan bertaubat
Taubat akan menghapus kesalahan yang lalu,mendatangkan rejeki dan menambah keturunan.
Perhatika firman ALLAH SWT surat Nuh ayat 10-12;"maka aku katakan kepada mereka"mohon ampunlah kepada TUhanmu,sesungguhnya Dia adalah maha pengampunan ,niscaya dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu,dan membanyakan harta dan anak anakmu,serta mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalanya)untukmu sungai2,"

Rejeki terbesar dari ALLAH adalah ketika kita mulai berani jujur melihat kekurangan diri kita sendiri,Maka hati2 melihat orang yang berdosa kemudian menangis dan bertaubat,karena itu lebih baik dari pada ahli masjid tapi ujub dan takabur dengan amal2 nya..

Semoga bermanfaat

oleh : SS

SEMUSIM SUDAH oleh : Jessica Eria Dede




SEMUSIM SUDAH
oleh : Jessica Eria Dede


Semusim sudah jalinan kasih kita,rindu ku tetap terukir indah dihatimu.
Kuhiasi dengan bunga-bunga cinta,kujaga dengan seluruh warna hidupku.
Agar tak kan pernah ada kata yang bisa kecewakanmu.

Dalam gelap aku melangkah,dalam sunyi aku merindu.
Pada tepian kasih aku merangkai cinta yang terlalu.
Agar aku bisa menjadi secantik bunga yang tak pernah layu ditaman hatimu.

Kasih..
Ku ingin kau tau,kuingin kau mengerti,bahwa telah kulantunkan lagu rindu.
Bersama kicauan burung dikala pagi yang membiru.
Untuk bisa menjelma indah,manjadi seribu embun yang kan menyejukkan hatimu.

Jagalah hati dan cintaku,
Seperti rembulan yang kan selalu indah menghiasi malam yang syahdu.

Jagalah hati dan cintaku.
Seperti senyuman yang kan tetap berseri,walau ada gelap yang menutupi.
Dan agar kita bisa selalu menyayangi.
Hingga akhir usia nanti.


oleh : JED.

Minggu, 23 September 2012

BU,,,,( Kutabur Mawar Di Pusaramu ) - oleh : Budi Riyanto




BU,,,,( Kutabur Mawar Di Pusaramu )
oleh : Budi Riyanto


Hendak kutaburkan kembang mawar kesukaanmu
di atas pusaramu bu,,,,,
kuntum-kuntum mawar merah peninggalanmu
yang dulu kau tanam di halaman depan rumah
kini tak sesubur rawatan tanganmu
itu inginku bu,,,,,,,
sebelum puasa ramadhan tahun ini
tapi apa kuasaku bu,,,,,,
aku belum mampu melakukannya
pasti ibu maklum adaku

Bu,,,,,,,,,,
inginku hanya taburkan kelopak mawar
dan kuntumnya diatas pusaramu
semoga semayammu disurgaNYA
dalam ketenangan istirahat panjang

Bu,,,,,,,,,
kembang mawar di halaman depan rumah
tinggal beberapa pokok lagi
semoga akan selalu menghadirkan kuncup
untuk dapat kubawa
dan kuletakkan di atas pusaramu

Bu,,,,,,,
rinduku akanmu, takkan pernah layu
walau mawar merah kesukaanmu layu,,,,
bu,,,,,semoga tenang istirahatmu
dalam surgaNYA.-

* * *

1209'12

RINDUKU SEDERAS DERAIANMU - oleh : Boy Refa Redo




RINDUKU SEDERAS DERAIMU
oleh : Boy Refa Redo


Ya, itulah rasa yang kini mengiringi irama degub jantungku.
Rasa yang menggeliat, hangat
memendam hasrat inginkan kibasan sayap lembutmu.
Kepakkanlah diujung senduku
lalu lukiskanlah segurat syair yang sejuk
yang derainya bersih dan meneduh.

Kau dengarlah, sajakku mengisak di bawah kepakan sayap lunglai sang terik.
Dan kau lihatlah, mimpi-mimpiku yang sejagad tercekat.
Sekarat di lidah-lidah api yang menjilat
tersaruk-saruk menyeret sekelebatan harap.

Turunlah hujan 
meski hanya sekejap sirami jiwaku,
aku rindu tetesan-tetesanmu mengguyuri ladang tandus di hatiku.
Turunlah!
Lalu wartakan kepada sembilu angin yang datang dari khasanah senja
yang rambutnya menjuntai berwarna ke emasan,
katakan!
Unggun yang ia buat di atas sajakku.
Kini tak lagi hangat, perlahan-lahanpun kian lenyap.

Dan rinduku masih sederas deraianmu!



1209'12
oleh : BRR.

AKU MENCATAT LAGI, SEPAGI INI - oleh : Budi Riyanto



AKU MENCATAT LAGI, SEPAGI INI
oleh : Budi Riyanto


Bukan tentang siapa-siapa,
bukan tentang apa-apa,
aku mencatat di sini
sekali lagi kutuang disini, biar tumpah segala rasa
dan berserakan tanpa arti
bukan tentang matahari yang begitu terik
saat masih sepagi ini
bukan tentang rembulan yang semalam
pulang kesiangan
dan juga bukan tentang mimpi,
yang memang tak hadir di mimpi malamku
bukan tentang segala dan sesuatu,,,,,,,,,
bukan tentang siapa-siapa, bukan tentang apa-apa
aku mencatat lagi,,,,

Hanya tentang perasaan hati,,,bahwa aku punya hati
entah telah berapa hati, pernah tergores dan terlukai
sedang aku sendiri masih terlukai,,,,,,

Buat apa lagi punya mimpi kalau hanya melukai
buat apa lagi punya angan kalau hanya menyisakan kenangan
buat apa lagi punya asa kalau hanya terputuskan 
di tengah-tengah jalanan
jangan pernah tanamkan benih pengharapan
kalau hanya tumbuh sebagai pohon kesia-siaan
tumbun subur di awal, subur dengan dedaunan kisah
kemudian layu tanpa ada mekarnya bunga dan berbuah
hanya sebatang pohon pengharapan 
yang kering meranggas dan,,,,,,,,mati

Sepagi ini aku mencatat,,,,,,
tentang rasa yang selalu ada
karena aku akan senantiasa menyimpannya
akan kususun di bilik hati,,,,,
segala kisah yang pernah tertoreh
pahit, manis atau asam,,,inilah hidup yang mesti dijalani
bukan untuk disesali,,,,,,,

Kupanjangkan catatan ini ketika malam menjelang
matahari telah mengusir rembulan dari peraduan
sisakan mimpi untuk malam ini,
dan berbagi kisah yang tertunda
menoreh kisah tentang asa-asa yang tertunda
dan mencoba kita untuk meraihnya
jangan menyerah ditengah dan keluar sebagai pecundang
hidup ini penuh dengan perjuangan dan pengorbanan
kegagalan jadikan cemethi berduri
untuk berlari wujudkan mimpi
inilah hidup yang mesti dijalani,,,,,,
,,,,,,bukan untuk diratapi dan disesali,,,,,,,,-

* * *

1209'12

JINGGA DI TEMARAM SENJA - oleh : Jessica Eria Dede




JINGGA DI TEMARAM SENJA
oleh : Jessica Eria Dede


Tak jemu aku meronce bunga rindu.
Yang untaiannya seindah rasaku.
Dan ku utus desau angin sampaikan padamu.
Sesederhana sang bayu wartakan resahku.

Telah kugoreskan dimendungnya hari.
Berharap terbawa tirta langit jika nanti turun hujan menyentuh bumi.
Atau mungkin terhembus angin menuruni lereng dan ngarai menuju dambaan hati.

Rindu ini begitu setia menantimu.
Hanya berharap sentuhan lembut sapamu.
Dekap hangat jemari kasihmu.

Seperti mentari yang menyetubuhi dedaunan.
Atau meluruh diraut pendar sang rembulan.
Dikala mengurai anggun dipelataran cakrawala menanti belaian.

Seperti jingga yang selalu hadir ditemaram senja.
Laksana langit yang selalu memayungi lautan dengan setia.
Bagai pucuk pinus yang dengan sabar diliukkan angin.
Seperti bintang yang tak pernah jemu menemani rembulan.

Dan rindu itu kamu.


1209'12
oleh : Jessica ED

KHAYALAN - oleh : Siti Saharah




KHAYALAN
oleh : Siti Saharah


Ku berkhayal
Di malam yang kian larut..
Duduk sendiri hanya di temani nyamuk..
Di bawah indahnya sinar bulan..
Dan kerlip bintang yang kian berkilau....


Dalam khayalan bersamamu..
Memandang indahnya malem sahdu..
Bercanda berdua denganmu..
Dalam khayalan kau gengam erat tanganku..
Dalam khayalan kau berkata mesra denganku..
Ada kehangatan dalam hatiku.
Begitu indah suasana malem itu..

Dalam khayalan kesedihan ku tersenyum
dalam khayalan terluka kutertawa..
Kata kata mesramu membuatku terlena..
Bisikan cinta mu membuatku bahagia..
Khayalan ini begitu indahnya
dunia seakan milik berdua..
Yang lain entah kemana..

Dan tidak terasa semua
khayalanan ini membuatku tertawa..
Membuat nyamuk pun ikut mengoda..
Menggigit pipiku hingga memerah..
Membuat khayalanku buyar semua..

Aku hanya berharap..
Khayalanku menjadi nyata nantinya..
Bersama seseorang yang kucinta..
Yang sudah menjadi imamku nantinya..
Entah kapan semua kan menjadi nyata..


oleh : SS

SENDU DI NADAMU - oleh : Boy Refa Redo




SENDU DI NADAMU
oleh : Boy Refo Redo


Sayup kudengar lirih dendangmu
mengirama sendu mengiris kalbu,
semilir angin menderu-deru bagaikan gemuruh rindu yang datang menggebu.

Waktu yang melaju menyelimutiku dengan kain kehampaan
aku terambing digelombang rasa yang menebar debar,
hingga lenganku tak dapat meraih jemarimu untuk kugenggam.

Andai saja sayapku tak patah satu,
ingin rasanya kuterbang tinggi kebentangan langit malam.
Lalu kupetik satu bintang 
kusandingkan dihatimu memudarkan segala kelam
memusnahlah segala duka yang merajam,
hingga benderangpun kembali menaungi jiwamu.

Disini digumpalan awan-awan hitam
aku memujuk-mujuk hujan.
Agar ia lekaslah turun menyirami hatimu yang kian gersang.



1209'12
By Boy RR.

YANG TERKENANG oleh : Boy Refa Redo




YANG TERKENANG
oleh : Boy Refa Redo


Di sebuah petang
dihalaman yang daun pohonnya rindang,
kupandangi langit senja dalam selarut kenang.
Pikiran pun melayang terbang kemasa yang telah silam.
Yang rindunya bukan kepalang.

Petang yang redam langit yang diam.
Air mata menetes pelan dalam sengkarut ingatan,
sesalam manis pupus dan kini membeban.

Pada sebuah petang,
aku melihat sang surya menenggelam kedasar sendang.
Dan mungkin jua itu adalah aku.



1109'12
By Boy RR.

MALAM INI oleh : Budi Riyanto




MALAM INI
oleh : Budi Riyanto


Aku,,,,
mendekap malam
dengan mata tetap nyalang
aahhh,,,,
ujung pagi telah datang
telah lalu lewatkan kisah
akan malam yang terlewati

Jangan jadikan gundahmu
akan adanya aku
anggap aku, embun yang menitik
pagi ini
mengusap belai rerumputan
yang mulai gersang
meranggas akan panas yang mengganas

Aku,,,,
lewati malam hingga pagi
tanpa sempat bermimpi
sama sekali.- 

***
1209'12

SEUSAI SENJA oleh : Canolla Poetrie




SEUSAI SENJA
oleh : Canolla Poetrie


Seusai senja kala itu
setelah pergumulan aksara yang kita torehkan pada kanvas jiwa 
aku masih mematrikan tulisan tulisanmu 
membingkainya dalam puisi cinta 

Gemerisik hembus sang bayu 
menghantarkan bisik lirih rindu yang membiru 
ada rindu yang terusik 
menelisik tiap tiap bulir nadi yang mengabdi pada hati rona jingga diufuk barat biaskan cahayanya menyelimuti alam yang mulai merambat petang 

Aku masih ingat kala itu 
ketika kusuguhkan kopi kental manis kesukaanmu 
engkau dengan segera memagut bibir cangkir 
tandas tak terkemas 
ada kenyamanan sederhana yang seketika merasuk palung jiwa 
dan aku tidak menuntut lebih dari kenyamanan itu 
cukup seperti engkau menyesap tandas kopi buatanku seperti seusai senja kala itu 

seusai senja setahun lalu 




110912,poetrie

TUJUH KEAJAIBAN DUNIA oleh : Siti Saharah




TUJUH KEAJAIBAN DUNIA
oleh : Siti Saharah


Assalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh...

Bismillahhirohmannirohhiim.

Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari"TUJUH KEAJAIBAN DUNIA",pada awal pelajaran,mereka diminta untuk membuat daftar apa saja yang mereka pikir "Tujuh keajaiban dunia"saat ini,walaupun ad beberapa perbedaan sebagian besar daftar berisi:

1). PIRAMIDA..
2). TAJ MAHAL...
3). TEMBOK BESAR CINA
4). MENARA PISA.
5). KUIL ANGKOR
6). MENARA EIFFEL
7). KUIL PARTHENON..

Ketika mengumpulkan daftar pilihan,sang guru memperhatikan seorang pelajar,seorang gadis yang pendiam,yang belum mengumpulkan kertas kerjanya,Jadi sang guru bertanya padanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.

Gadis pendiam itu menjawab,"ya sedikit,saya tidak bisa memilih karena terlalu banyak,saking banyaknya,Sang guru berkata,"Baik,katakan pada kami apa yang kamu miliki,dan mungkin kami bisa membantu memilihnya,"Gadis itu ragu sejenak,"Saya pikir tujuh keajaiban dunia itu adalah:

1). BISA MELIHAT
2) BISA MENDENGAR
3) BISA BERBICARA
4). BISA MENYENTUH DAN MENYANYANGI
Dia ragu lagi sebentar,dan kemudian melanjutkan,
5) BISA MERASAKAN
6). BISA TERTAWA
7). DAN BISA MENCINTAI..

Ruang kelas tersebut sunyi seketika,Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada Eksplorasi manusia dan menyebutnya "KEAJAIBAN",sementara kita lihat semua yang ALLAH SWT karuniakan untuk kita,kita menyebutnya sabagai"Biasa,"Semoga hari ini kita diingatkan tentang segala hal yang betul betul ajaib dalam hidup kita...

Semoga bermanfaat....


1109'12
oleh: SS

IBU IJINKAN AKU JADI MENANTUMU oleh : Boy Refa Redo




IBU IJINKAN AKU JADI MENANTUMU
oleh : Boy Refa Redo


Ia kucintai dengan tulus-setulusnya
dengan cinta-secintanya 
dengan sungguh-sesungguhnya.

Ibu izinkanlah.
Izinkanlah ku cintai ia anakmu,
hanya restumu yang dapat meringankan langkahku,
hanya restumu yang dapat lapangkan jalanku,
hanya restumu yang dapat larungkan biduk sampai kelaut sebrang,
ketika aku dan ia arungi samudra kehidupan.

Ibu ia mencintaimu,
ia sangat menyayangimu.
Ia hanya ingin berbakti tanpa mau membantah inginmu.
Ia wanita baik yang ikhlas korbankan segala rasa yang ada di hatinya,
demi ibu, demi kebahagiaan ibu, 
ia rela memendam segala lara.

Ibu izinkanlah aku jadi menantumu, 
menjadi yang terbaik buat ia dan juga buat ibu, 
jadi imam untuknya disepanjang hidupnya.
Izinkanlah ibu.

Ibu, aku ingin mencintainya dengan benar 
karena mencintainya bukanlah suatu kesalahan.
Izinkanlah ibu, izinkanlah aku jadi menantumu ibu.



1109'12
oleh : Boy Refa Redo.

Jumat, 21 September 2012

PADA SESUATUMU - oleh : Budi Riyanto




PADA SESUATUMU
oleh : Budi Riyanto


Untuk sesuatu-mu karena sesuatu
aku rangkai segala ilusi
kutuang dengan jemari merangkai kata 
kujadikan puisi
untuk sesuatu-mu
telah ada sesuatu dalam ilusiku
tapi takku berharap untuk sesuatu
aku hanya manjakan ilusiku
merangkai anganku
karena ini sungguh sesuatu bagiku

Jangan larang mimpiku,
karna bisaku baru bermimpi
jangan halangi anganku,
karna bisaku baru berangan
aku hanya merasakan sesuatu-mu
sebagai ilusiku
untuk penghias mimpi-mimpi malamku
teruskan mimpimu
karna takkan pernah kuusik mimpimu
itu milikmu,,,,,,,
biarkan sesuatu-mu ada padaku
dan sendiri aku yang rasa
bukan siapa-siapa.-

* * *

Jakarta, 11-09-2012

ENGKAULAH RINDU YANG MENDAYU - oleh : Budhi Muliansyah II




ENGKAULAH RINDU YANG MENDAYU
oleh : Budhi Muliansyah II


Engkau laksana bulan dan aku pemuja keindahan.
Jika engkau meredup,jantungku pun kencang berdegup.
Seperti detik waktu yang terus melaju.

Aku rela menjadi malam,andai engkau yang menyinar.
Digelapku yang menghampar.
Dikelam ku yang mengumpal.
Kau beri terang segala kita dan kau jadikan indah mimpi tentang kita.

Seiring embun menyuburi daun-daun.
Akupun menyingsing bersama fajar lalu menjadi pagi.
Yang memberikan mu sinar mentari.

Dirindunya rindu.
Engkaulah rindu yang mendayu.


oleh : Budhi Muliansyah II

WANITA - oleh : Siti Saharah




WANITA
oleh : Siti Saharah


Aku adalah seorang wanita..
Yang punya hati selembut sutera..
Tapi karena sifat lemah itulah..
Aku mudah terbujuk keindahan Dunia..

Wanita
Dari rahimmu akan lahir 
pejahid-pejahid agama..
Dari rahimmu akan lahir..
Penerus-penerus bangsa..
Tetapi karena sifat tamakmu..
Engkau mampu melahirkan penghancur dunia...

Wanita
Engkau penentram dikala gundah..
Engkau penyejuk dalam rumah tangga..
Engkau bagai surga di dunia..
Tetapi karena sifat cerobohmu,..
Engkau banyak penghuni neraka..

Wanita
haruskah engkau bergelut dengan duniamu
haruskah engkau selalu mengikuti hawa nafsumu..
Yang membuat hidupmu
penuh dosa juga nestapa...

Ya ALLAH sadarkan kami wanita
Tuntunlah kami wanita ya RABBI..
Tetaplah jaga kami Ya ROHMAN..
Terimalah taubat kami ya ROHIM..
Jadikanlah iman dan takwa kami..
Kepadamu tuk melindungi diri kami..
Agar kami
wanita....
Bisa menjadi..
Bidadarimu di dunia kini..
Juga bidadarimu di surga nanti
aamiin......


oleh : SS.

KETIKA HATI BICARA - oleh : Boy Refa Redo




KETIKA HATI BICARA
oleh : Boy Refa Redo


Kekasih...
Jika kau lihat mataku berkaca-kaca,
itu adalah luahan rasa yang tak dapat ku ungkapkan dengan kata-kata.
Rasa haru yang menggetarkan sekujur raga.
Rasa yang tak hendak ku simpan,karena ku tak sanggup menahan,Beban.

Ialah rasa,benih rindu yang kau tabur dihati.
Ialah rasa,gita cinta yang kau senandungkan dijiwa.
Ia rasaku yang menyanding diluahan rasamu.

Manisku...
Andai saja aku bisa merangkai-rangkaikan kata.
Ingin ku syairkan puisi tentang cinta,dan lalu kutiupkan ke jantungmu.
Aku ingin,ruang rindu dihatimu tak kan pernah hampa.
Ketika jarak dan waktu menjauhkan kita.
Membuat gaduh suasana hati kita.

Sayangku...
Biarkan hati kita yang bicara,biarkan rasa ini mengembara didada.
Membelai mesra relung terdalam sukma.
Dalam bahasa rindu dan cinta.Duh...


oleh : Boy Refa Redo.

KETIKA REMBULAN TERTUTUP AWAN - oleh : Budi Riyanto



KETIKA REMBULAN TERTUTUP AWAN 
oleh : Budi Riyanto


Aku kembali mengundangmu
dengan berbekal sedikit lamunan..

Tentang riak pantai malam itu
tentang camar yang telah patah sayapnya..
tentang rindang pepohonan nyiur
yang mengalun di belai angin..

Aku teringat merindumu,,
bahwa jalan itu pernah kita jalin..

Sepi temaram rembulan berselimut awan
jauh adamu tak tampak lagi olehku..

Maaf aku sedikit merindumu
karena pernah adamu disampingku..

Berjalan searah dalam langkah khayalan..
seiring riak malam pantai ini..
Semilir hembuskan kisah,
yang tercecer di atas pasir...pantai ini...

Maaf malam ini aku sedikit merindumu
akan kisah yang telah kau usaikan...

* * *

KENANGAN - oleh : Siti Saharah




KENANGAN
oleh : Siti Saharah


Hari ini kenangan itu hadir kembali
berkata dalam berjuta makna
melukiskan pada sebuah cerita lalu..
Yang ingin kututup rapat dalam ingatanku..
Lidahku kelu
bibirkupun membisu..
Butiran beningpun menetes dari sudut mataku..

Hari ini kenangan itu hadir kembali
walau beribu duri pernah engkau taburi
namun berjuta mawar pernah engkau kasih..
Walau rasa ini berubah menjadi benci..
Namun ia pernah mengisi sudut kosong di hati..
Dalam sebuah getaran rasa..

Rasa itu belum sirna
getaran itu masih ada..
Namun semua semu semata
yang ta akan pernah menjadi nyata..
Biarlah semua menjadi cerita,,
yang tersimpan rapi dalam kenangan indah...

Hari ini kenangan itu hadir kembali..
Yang mengingatkan rasa sakit di hati..
Namun ku berusaha perbaiki hati..
Membangun cinta yang lebih pasti...

TUHAN
ijinkan aku hidup bahagia..
Walaupun tidak bersama dengannya......

oleh : SS

DIMANA ENGKAU - oleh : Catatan Pena Biru




DIMANA ENGKAU
oleh : Catatan Pena Biru - ( member TEMBANG JIWA )


Suatu pagi di alun-alun kota Bandung
tak kujumpai engkau
tak kujumpai sapamu,
hanya ada pohon-pohon, 
ranting-ranting yang kering, 
dan daun-daun yang menguning.
Yang jatuh berserakan, terkulai, membujur kaku di tubuh bumi.

Matahari sudah tinggi pagi tinggal sisa
ku dengar burung-burung meniupkan seruling dengan merdu
dalam irama nada rindu.
Di mana engkau?
Tak seperti biasanya,
aku melihatmu duduk manis di bangku batu
lalu berlonjak kegirangan ketika melihat aku datang.

"Dari mana saja, ko' lama? sambutmu dengan riang dan manja."

Sinar mentari terik menyengat
aku pulang membawa tanya tak terjawab
dimana engkau?

Pagi berikutnya tak lagi kulihat engkau
tak lagi kujumpai tatapanmu.
Di atas bangku batu engkau menangis
mengumpulkan kata-kata,
yang kurangkai,
yang kubingkai,
yang kujadikan kenang,
yang paling manis tentang kau, aku dan rindu.

Kupanggil engkau,
kuselusuri jejakmu pada lukisan waktu.
Engkau menghilang ketika restu yang kita dambakan tak pernah didapatkan.

"Dimanakah engkau?"



: Catatan Pena Biru
(member TEMBANG JIWA)

CATATAN HARIAN halaman 17 - oleh : Nyanyian Sunyi




CATATAN HARIAN halaman 17
oleh : Nyanyian Sunyi - ( member TEMBANG JIWA )


.
.
Kasih..
rinai gerimis belum lagi reda saat kutulis harian ini,
ku intip tiap bayang yang singgah dari balik jendela, 
buram dan mengembun..

Namun, bayang yang ku nanti tak kunjung tiba,
jemu siang malamku tak lagi terbilang..

Kasih..
tau kah engkau..
ada rindu disini,,,sangat dalam.

Hanya tertuju padamu.


oleh: Nyanyian Sunyi
( Member TEMBANG JIWA )

RINDU BUAT SOBAT - oleh : Pujaan Hati




RINDU BUAT SOBAT
oleh : Pujaan Hati - ( member TEMBANG JIWA )


Sobat
kala diriku terjerat di penjara cinta
kala hatiku dibalut kesunnyian rindu
kala sepi berlabuh di dermaga kalbu
kala irama shadu bermain dalam waktu
kala gundah gulana menyelimuti hati.
Kau hadir membeku duka
kau hadir mewarnai hatiku.
Kau bisikan kata menati di ujung jemari..
Seakan mengerti bisikan hatku..

Sobat
hari berganti hari
masa berlalu dimakan waktu
kemesraan tersimpul rapi di layar rindu
laksana malam menjemput siang..
Laksana kemarau menanti hujan..
Dengan ketulusan hatimu
kau merawat kesedihanku..
Kau tak lelah memupukku dengan penuh semangat...
Dengan kata indah kau sirami hatiku..

Sobat..
Jika suatu saat
ku tak bisa dengar suaramu..
Ku tak bisa melihat dirimu..
Ku tak tahu dimana dirimu..
Namun...kutak pernah lupa padamu
Engkaulah sobat yang terbaik buat diriku..
Ku rindu dirimu..
Ku rindu dengar suaramu
kurindu canda tawamu..

Tuhan..
Lindungilah dia..
Bahagiakan lah hidup dia
dan tunjukanlah dimana dia berada..
Kurindu padamu sobat...


oleh : Pujaan Hati
(member)

CINTA NAMUN TAK MEMILIKI - oleh : Budhi Muliansyah II




CINTA NAMUN TAK MEMILIKI
oleh : Budhi Muliansyah II


Masih membayang jelas dalam ingat,sebelum pisah merenggut cinta kita.
Senja itu kita jalan bersisian dalam diam.
Sementara gaduh mengembara di belantara hati kita.

Sayang..
Maafkan aku,hanya itu yang terucap dari bibirmu disenja yang mengharu.

Tiada pernah sedikitpun terbesit dibenakku,tentang cinta yang berujung pada titik beku.
Tentang cinta yang tak dapat menyatu.
Ketika aku ingin merengkuhnya.
Kita telah lama bersama sebiduk berdua arungi laut biru.
Kamu adalah aku dan Aku adalah kamu.
Kita satu hati satu rasa,terajut dalam benang-benang kasih.
Yang telah lama kita sulam menjadi lembaran-lembaran kain lalu kita beri nama Cinta.

Tetapi mengapa dinding itu beitu menjulang,
begitu kuat dan kokoh menyekat memisahkan rindu dan cinta kita,
mengapa ? Entahlah.
Cinta kita tak bertepi tak menyampai diujungnya.
Meski kita seiring dan sejalan dalam langkah,namun takdir memisahkan kita.

Sayang..
Air mata ini sudah terlalu banyak menetes hingga mencipta sebuah telaga.
Mari sini sayang,kita memanjatkan doa berserah kepadaNya.
Semoga kelak kita dapat bersama-sama menjaga dan merawat sekuntum mawar merah yang tumbuh dihalaman rumah kita.


By: BM.-

DIHATIMU YANG MAHA DALAM - oleh : Boy Refa Redo



DIHATIMU YANG MAHA DALAM
oleh : Boy Refa Redo


Ia datang membawa serta merta rindu
menghapus segala luka yang pernah singgah di hati,
meniup padam api dendam yang membara ria di dada.

Ialah semilir angin penyejuk disepanjang terik yang memanggang siang,
ialah derai hujan di padang hatiku yang lama gersang.

Ia sajak-sajakku, huruf -hurufku sampai penghabisan,
dan ialah cinta,
kekasih hati direlung dalam.

Ibarat ia sebuah pepohonan rindang
aku seorang musafir dimusim kemarau yang panjang,
lalu ia beri sejuk segalaku dengan rimbun dedaunnya yang hijau menjuntai,
menjulur-julur membelai.

Kekasihku,
bebanmu adalah pundakku,
lenganku penopang lelah dagumu.
Dengan ketulusan cinta yang kau semat di jantungku,
aku tenggelam di hatimu yang maha dalam.



Boy Refa.-

PURNAMA KITA - oleh : Serpihan Hati




PADA PURNAMA KITA
oleh : Serpihan Hati


Dan,
Dari hati rasa ini terlahir
Untukmu belahan jiwa
Tentang cinta
Yang membebat raga
Tentang rindu
Yang merasuk kalbu
Tentang setia
Yang menguat jiwa

Dihelai malam
Kutera tinta ujung pena
Pada selembar putih
Menggiring aksara rasa
Jejak jejak kita
Dalam naungan cinta
Seirama dalam nada
Selantun dalam tembang
Setara dalam rindu
Semimpi dalam asa
Sekeping dalam hati

Semesta kita sama,

Dialtar malam
Segenap penghuninya
Meruah senyum
Pada wajah wajahnya
Dalam lelehan cayaha
Purnama kita 
Merupa rona cinta
Purnama kita
Jelma satuan hati
Disebalik pepohon
Kita satu dalam purnama


Oleh : Serpihan Hati.-

Kamis, 20 September 2012

KUSAPAKAN SAPAKU UNTUK SAPAMU - oleh : Budi Riyanto



KUSAPAKAN SAPAKU UNTUK SAPAMU
oleh : Budi Riyanto.-


Siang ini,,,,,
masih bersama panasnya matahari yang menyengat
dengan hembusan angin panas kegersangan
mencoba merangkai kata
dari penggalan kalimat yang hilang,
terselip pada buku-buku rindu menumpuk
aku sapakan kau, sapaku untuk sapamu
ingin berkabar tentang kegalauan atau kerinduan
segala sepi-sepi yang menumpuk
adalah bukan sepi-sepi lagi bagiku
penuh kisah yang tak bertema, ada judupun belum
aku hanya menuangkannya disini
berkisah dan mengisah tentang kelakar malam
atau mimpi yang gelisah
hingga bangunkan dari lelapnya tidur malam
hingga buyarkan segala lamunan siang

Galau gundah mana yang tak berujung
gelisah resah mana yang tak bertepi
hendak menitip kabar pada sang matahari hanya akan hangus dan terbakar
hendak berkirim salam pada sang rembulan hanya akan luntur terhapus embun pagi
lalu dengan apa,,,,
hendak kusampaikan segala ini
agar tersampaikan sapaku padamu
hanya agar terlepas segala beban rindu
yang kian mengganggu
aku tak salahkan rasa
ketia dia datang tiba-tiba menyapa, sekedar menyapa
bahwa hari ini masih ada cerita yang hendak dikisahkan
mengisi lembar-lembar buku kisah
tersusun pada bilik hati
tentangmu, tentangnya, tentang mereka
kisahmu, kisahnya, kisah mereka
aku mencoba menyusunnya
tak rapi memang, tak apalah bahwa aku pernah sampaikan kisah
bahwa dia pernah ceritakan kisah 
dan bahwa mereka pernah berkisah
tentang segala rasa gundah dan gelisah dalam segala resah
sepanjang jalan kau berkisah
sepanjang jalan akan kau jadikan itu sebagai kenangan
dan rapi kau simpan
segala apa yang kau kisahkan tentang segala asa rasa,,,,,,,
jangan salahkan rasa
ketika dia telah datang menyapa mengetuk pintu perasaanmu
dan biarkan dia yang telah datang
andaikan menghilang, biarkan hilang

Tapi tak akan segampang
yang kau bayangkan segala rasa itu akan menghilang
ketika rasa telah melarut dalam nadi-nadi darahmu
akan terus mengalir sepanjang hidupmu
ketika rasa telah berbaur dalam setiap hembusan-hembusan nafasmu
karena rasa itu telah merasuk kedalam jiwamu

dan biarkan,,,,,.-

* * * 
0709'12.-
Salam malam sahabat TEMBANG JIWA
-- Budi Ri.-

DIMANA MATA TEDUHMU - oleh : Canolla Poetrie




DIMANA MATA TEDUHMU
oleh : Canolla Poetrie


Aku menemukan sebongkah keteduhan
dibulat bening matamu
yang bak bola kristal di musim salju
mata yang sayu penuh derai rindu 
berjuta harapan kau simpan
atas sebuah penantian akan pertemuan 

Tapi itu dulu 
sebelum setiamu dilabrak penghianatan 
sebelum rindu yang membiru dianggap benalu oleh lelakimu 

Dimanakah mata teduhmu ???
wahai pemilik netra keindahan

Mata itu telah menjelma menjadi mata yang penuh protes,
penuh rintihan 
ditumbuhi beragam bibit dendam 
ia kini tak mempunyai mimpi ataupun sekedar bermimpi 
ohh ,mata yang rapuh ,pasrah tak memiliki arah 

Di mana mata rindumu 
kerjap binarmu selalu ku rindukan 


070912,poetrie.-

SETIAKU oleh : Senja Di Telaga Wangie




SETIAKU
oleh : Senja Di Telaga Wangie


Diantara lentik jemari rasa.
Terayun tarian pena hati,mengukir sebait nyanyian lara jiwa.
Yang tersusun diatas kanvas rasa.

Bertinta kan tetes air mata rindu.
Mengalir dingin dipelupuk mata hati.

Kuingin,
Indah itu selalu terbalut dibingkisan hatimu.
Tersemat dalam cinta yang hakiki.
Meraih ridho ILLAHI.

Sayang,
Setangkup rindu telah kulabuhkan disamudra hatimu.
Berbaur dalam nyanyian ombak,kala semilir angin menghempas pesisir jiwa kita.

Tembang rindu itu,bergelora dipelataran kasih indah,
Menahan beban derita,kala kita terpisah jauh oleh siratan nasib.

Percayalah ku selalu setia disini.


Kiriman member.
oleh : Senja Di Telaga Wangie.-

GARAM DAN TELAGA 0leh : Siti Saharah




GARAM DAN TELAGA
oleh: Siti Saharah


Suatu ketika hiduplah seorang tua yang bijak,pada suatu pagi,datenglah seorang anak muda yang sedang di rundung bnyak masalah,langkahnya gontai dan air mukanya yang ruwet,tamu itu,memang tanpak seperti orang yang tak bahagia,tanpa membuang waktu,orang itu menceritakan semua masalahnya..

Pak tua yang bijak,hanya mendengarkannya dengan seksama,ia lalu mengambil segengam garam,dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air,Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas,lalu di aduknya perlahan,"coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya,"ujar pak tua itu."Pahit,pahit sekali",jawab sang tamu,sambil meludah kesamping,pak tua itu sedikit tersenyum,Ia lalu mengajak tamunya ini,Untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan deket tempat tinggalnya,kedua orang itu berjlan berdampingan,dan akhirnya sampailah,mereka ke tepi telaga yang tenang itu,pak tua itu,lalu kembali menaburkan Segengam garam,ke dalam telaga itu,dengan sepotong kayu,di buatnya gelombang mengaduk ngadukdan terciptalah riak air,mengusik ketenangan telaga itu..
"Coba,ambil air dari telaga ini dan minumlah,"saat tamu selesai merenguk air itu,pak Tua berkata lagi,"Bagaimana rasanya?"Segar",sahut tamunya,
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?"tanya pak tua lagi."Tidak",jawab si anak muda.

Dengan bijak,pak tua itu menepuk nepuk punggung si anak muda,Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan,bersimpuh di samping telaga itu."Anak muda,dengarlah....
Pahitnya kehidupan Adalah layaknya segengam garam,tak lebih dan tak kurang,Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama,dan memang akan tetap sama,"tetapi kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki,kepahitan itu,akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakan segalanya,itu semua akan tergantung pada Hati kita,Jadi,saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup,hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan,
LAPANGKAN LAH DADAMU MENERIMA SEMUANYA..
LUASKANLAH HATIMU UNTUK MENAMPUNG SETIAP KEPAHITAN ITU."

pak tua itu lalu kembali memberikan nasihat
"Hatimu ADALAH WADAH ITU,
PERASAAN MU ADALAH TEMPAT ITU..
KALBUMU ADALAH TEMPAT KAMU MENAMPUNG SEGALANYA..
Jadi,jangan jadikan hatimu seperti GELAS,BUATLAH LAKSANA TELAGA,
yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan,"

keduanya lalu beranjak pulang,mereka sama sama belajar hari itu,dan pak tua,si orang bijak itu,kembali menyimpan "segengam garam"Untuk anak muda yang lain,yang sering dateng padanya membawa keresahan jiwa...

Semoga bermanfaat

salam kebersamaan di TEMBANG JIWA

oleh : SS

SENJA DALAM KENANGAN - oleh : Canolla Poetrie




SENJA DALAM KENANGAN
oleh: Canolla Poetrie


Kuncup senja merah saga 
membelai persada dengan bias eloknya 
alampun memerah bak hamparan taman para dewa
pikirku melayang ,berjelajah menguntit kenang 
sepertiga tahun lalu 
engkau membuai anganku 
sajak sajak rindumu telah membiusku 
melunglai luruh dalam peluk kalbumu 

Yaahhhh,,,,
itu sepertiga tahun lalu 
sebelum sajak sajak sunyimu 
merobohkan benteng setiaku 
mengikis rindu akan hadirmu 
dan kini
kenang itu kembali menggantung 
seiring lembayung membingkai rautmu 
sudahlah 
semua telah berakhir 
halaman kisah telah ku tamatkan.-


0209'12.-
by: Poetrie.-

PADA 2000 - oleh : Amri JO




PADA 2000
oleh : Amri JO


Farfum mengakali kaliku.
Perhitungan tentang sudut cintamu..
...dikecantikan rupa rada merah.
Pipi kau cat rupa - rupa.
Rupanya syahwat fatamorgana.
Tak lain penawaran petualang,
kencan sebagai mesin uang.

Kau lihat aku seperti apa.?
Tentu dunia sejengkal kupunya.
Tak ada apa apa.
..kecuali jika hati kau pinta,
dengan lubuknya.

Maaf..matre.-

* * *

: Amri JO.-

PERI KECIL DIPINGGIRAN - oleh : Boy Refa Redo




PERI KECIL DIPINGGIRAN
oleh : Boy Refa Redo


Polos dan periang kesanku melihatmu di sudut siang,
gadis kecil berbalut lusuh dengan kaki telanjang.
Ia berjingkat-jingkat, menari-nari kecil di atas trotoar.

Gadis kecil berbalut lusuh yang bertempat tinggal di kolong jembatan.
Tanpa beban kaupun melenggang kangkung dikeramaian
di tengah hiruk-pikuk dan lalu-lalang,
diantara gedung-gedung pencakar langit
di angkuhnya metropolitan.

Langit membentang memayungimu siang malam,
bertemankan debu-debu jalanan.
Terkungkung dalam kemiskinan yang merubungi kehidupanmu.
Peri kecil dari pinggiran
Ia mendambakan, duduk di bangku sekolahan. 

"Belajar bersama teman-teman hanyalah harapan sebatas angan, hanyalah mimpi-mimpi saat ia terlelap beralaskan koran."

Gadis kecil di sudut siang berbalut lusuh dengan kaki telanjang,
engkau bagaikan goresan panjang di indahnya sebuah lukisan.
Di hingar-bingarnya slogan-slogan,
di megahnya kehidupan, mereka;
pemasung keadilan,
perampas hak-hak kemanusian,
penghisap darah kaum pinggiran.
Engkau adalah korban dari ketidakadilan dan kemerosotan moral.



Boy Refa

MALAM INI - oleh : Budi Riyanto




MALAM INI
oleh : Budi Riyanto


Aku,,,,
mendekap malam
dengan mata tetap nyalang
aahhh,,,,
ujung pagi telah datang
telah lalu lewatkan kisah
akan malam yang terlewati

Jangan jadikan gundahmu
akan adanya aku
anggap aku, embun yang menitik
pagi ini
mengusap belai rerumputan
yang mulai gersang
meranggas akan panas yang mengganas

Aku,,,,
lewati malam hingga pagi
tanpa sempat bermimpi
sama sekali.- 

***
-- Budi Ri --

SULAMAN KEHIDUPAN - oleh : Siti Saharah




SULAMAN KEHIDUPAN
oleh : Siti Saharah


Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh..

Bismilahhirohmanirokhim..


"ketika aku masih kecil,waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain,
aku yang sedang bermain di lantai,melihat keatas dan bertanya,apa yang ia lakukan??
Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas kain..

Tetapi aku memberi tahu kepadanya,bahwa yang kulihat dari bawah,adalah benang ruwet,ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut,"Anakku,lanjutkanlah permainanmu,..
Sementara ibu menyelesaikan sulaman Ini,nanti setelah selesai,kamu akan ku panggil dan kududukan di atas pangkuan ibu,dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas.."

Aku heran,mengapa ibu mengunakan benang hitam dan putih,begitu semrawut menurut pandangan ku,Beberapa saat kemudian,aku mendengar suara ibu memanggil,"Anakku,mari kesini..
Dan duduklah diatas pangkuan ibu"Waktu aku lakukan itu,aku heran dan kagum melihat bunga bunga yang indah,dengan latar pemandangan matahari yang sedang terbit,Sungguh indah sekali..
Aku hampir tak percaya melihatnya,karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benan5 benang ruwet..

Kemudian ibu berkata,"Anakku,dari bawah memang ruwet dan kacau,tetapi engkau tidak menyadari bahwa diatas kain ini sudah ada gambar yang di rencanakan,Sebuah pola,Ibu hanya mengikutinya,"Sekarang,dengan melihat dari atas,kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan".

Sering selama bertahun tahun,Aku melihat keatas dan bertanya kepada ALLAH SWT,"Apa yang Engkau lakukan?".Ia menjawab,"Aku sedang menyulam kehidupanMu".Dan aku membantah,"Tetapi nampaknya hidup ini ruwet,benang benangnya bnyak yang hitam,mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?Kemudian Tuhan menjawab,"Kamu teruskan pekerjaanmu,dan Aku juga menyelesaikan pekerjaan-Ku di bumi ini,Suatu saat nanti,Aku akan memanggilmu dan mendudukan kamu di pangkuanKu,dan kamu akan melihat rencana-Ku yang indah dari sisiKu!"

Seringkali,kita tidak mengerti apa yang ALLAH SWT inginkan dalam hidup kita..tetepi percayalah,

BAHWA SEMUA YANG TELAH DIA IJINKAN TERJADI DALAM HIDUP KITA ADALAH YANG TERBAIK MENURUT RENCANA ALLAH..

WALLAHU A'lAM..

SALAM TEMBANG JIWA

Semoga bermanfaat

oleh : SS